Label

Rabu, 13 Maret 2013

CURHAT



Aku tak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi. Akku rapuh untuk hal yang satu ini. Ehmm, begitu cepat aku memutuskan sesuatu. Menyesalpun tak ada gunanya bagiku. Aku benar-benar tak mengerti dengan jalan fikiranku. Aku kini hanya bisa menjalaninya sebisa n semampuku, meski terkadang aku merasa tak mampu untuk tetap bertahan. Mas ?? maafkan aku, aku masih bimbang dengan perasaanku. Ku coba tanyakan pada hatiku. Jujur aku BELUM mencintaimu mas. Aku hanya takut untuk menolak mu dan bingung harus memberikan alasan apa untuk menolakmu. Aku berada dalam posisi yang teramat sulit saat itu. Engkau hanya berikan aku waktu yang sangat singkat untuk memberikan jawaban. Aku putuskan lewat logikaku tanpa aku pedulikan hatiku. Maafkan aku.
Aku tak mengerti akan sejauh mana menjalani semua ini, aku hanya bisa berusaha semampuku. Aku harap engkau mau mengerti tentangku. Berharap suatu saat nanti aku bisa berikan yang terbaik untukmu. Aku bisa mencintaimu sepenuh hatiku, namun aku tahu itu tak mudah. Butuh proses yang entah sampai kapan.
Maafkan aku atas cinta ini, aku tak bisa seperti yang lain. Aku tak bisa memaksa hatiku untuk perhatian dan memanjakanmu selayaknya pasangan seperti yang lain. Inilah aku, aku yang apa adanya. Aku ingin menjadi diriku walau aku tahu ini semua terlalu sulit untuk dimengerti.
Aku sadar tak seharusnya aku putuskan hingga sejauh ini. Namun, apakah aku harus berhenti disini? Atau harus aku lanjutkan? Sungguh aku terjebak dalam keputusan yang tak pernah ada dalam anganku. Ehmm, namun aku sadar aku harus bertanggung jawab dengan semua ini. Aku tak bisa lari dari semua ini. Aku takut menyakitimu.
Sudahlah, lebih baik aku berusaha jadikan bubur ini nikmat daripada aku buang dan akan mubadzir.
Semarang, 28 Nov 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar